Cara Meminimalkan Korban Penipuan

Posted: April 6, 2014 in Sekilas Penipuan
Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Menulis modus-modus penipuan di website/blog, himbauan perusahaan, polisi, media untuk waspada terhadap modus-modus penipuan,  dan adanya pemberitaan tentang modus-modus penipuan di televisi dan surat kabar, ternyata tidak efektif untuk meminimalkan korban penipuan. Karena secara fakta, tiap hari masih ada saja masyarakat yang menjadi korban penipuan. Masyarakat tertipu dengan lowongan kerja fiktif, tertipu toko online elektronik/gadget fiktif, tertipu toko  online mebel/furniture, tertipu toko online jam tangan, tertipu toko online tas, tertipu toko online pakaian, tertipu toko online mainan, tertipu toko online sepatu, tertipu toko online sepeda, tertipu toko online softgun, tertipu sms/telepon undian berhadiah mobil, motor, uang, blackberry, umroh, tertipu investsi fiktif, tertipu dukun togel gadungan, tertipu sms/telepon anak mama kecelakaan, tertipu sms/telepon anak ditangkap polisi karena memakai narkoba,  tertipu travel online fiktif, tertipu lowongan kerja PNS, tertipu agen pulsa murah MKIOS fiktif, tertipu toko online obat penenang, tertipu sms tertarik beli rumah dan tanah, tertipu tertarik beli mobil dan motor, tertipu toko online alat-alat seks, dan modus-modus penipuan lainnya. Kenapa masyarakat masih banyak yang menjadi korban penipuan?

  1.  Masyarakat tidak membaca tulisan modus-modus penipuan yang dipublikasikan di website/blog, tidak membaca himbauan perusahaan, polisi dan media agar waspada terhadap modus-modus penipuan. Masyarakat terlalu senang  membaca hal-hal berbau seks , gosip dan info selebriti atau membaca hal-hal yang sesuai dengan seleranya.
  2. Masyarakat terlalu sibuk menonton sinetron dan program acara televisi yang kurang bermutu.
  3. Masyarakat kebanyakan masih bodoh dan tolol,  mudah percaya dan terhipnotis dengan iming-iming undian berhadiah, barang murah, tiket murah, umroh murah, kerja di perusahaan besar/PNS,  mebel murah,  sepatu murah, jam tangan murah, sepeda murah, mainan murah, pakaian murah, keuntungan investasi yang besar, dan lain sebagainya.  Akal sehat masyarakat langsung tumpul jika ada yang mengiming-iming hadiah, harga murah dan keuntungan yang besar.
  4. Masyarakat mudah panik jika ada sms/telepon yang mengatakan keluarganya kecelakaan atau ditangkap polisi.
  5. Masyarakat sibuk dengan pikirannya sendiri dan tidak mau menambah wawasan dan pengetahuan tentang modus-modus penipuan. Mereka merasa bangga dengan wawasan dan pengetahuan yang minim dan malah merasa sudah pintar.
  6. Masyarakat cenderung ceroboh dan kurang teliti.

Lalu bagaimana caranya untuk meminimalkan korban penipuan?

  1. Tulis semua modus-modus penipuan dan diskusikan dengan ketua RT/RW.
  2. Setelah mendapatkan persetujuan RT/RW, tempelkan tulisan tersebut dipapan pengumuman tiap RT atau tulisan tersebut difotocopy kemudian disebarkan tiap KK agar masyarakat mendapat wawasan dan pengetahuan tentang modus-modus penipuan, sehingga masyarakat menjadi lebih waspada.
  3. Warga wajib melaporkan modus-modus penipuan terbaru dan kemudian dibahas dalam pertemuan warga tiap RT.

Dengan melakukan ketiga cara tersebut secara maksimal, maka korban penipuan dapat diminimalkan. Jika komplotan penipu sudah sulit mendapatkan korban, kemungkinan mereka menjadi kapok.

 

Leave a comment